Ngerasa
gak sich kalo kita-kita ini termasuk masyarakat visual?
Kenapa
bisa dibilang masyarakat visual? Karena budaya membaca di Indonesia itu semakin
menipis.
Masyarakat
visual, yaitu masyarakat yang terbiasa dengan segala hal yang divisualisasikan.
Contohnya, menonton film yang merupakan wujud visualisasi dari suatu naskah
cerita. Konkritnya, kita lebih sering menonton film yang pada dasarnya
merupakan adaptasi dari novel daripada untuk membaca novelnya sendiri. Pasti
kita lebih memilih menonton filmnya. Mengapa??
Seperti yang telah disampaikan tadi budaya membaca kita itu sangat
kurang, sehingga kita jadi malas untuk membaca. Segala sesuatu yang instan
dirasa lebih baik, daripada harus membaca. Memang kalo dari segi waktu, membaca
membutuhkan waktu yang relatif lebih lama, dibandingkan dengan menonton. Tetapi
sebenarnya membaca sangat penting untuk perkembangan otak. Daripada hanya
menikmati, dalam bentuk visualisasi.
Menonton
itu boleh-boleh saja asal seimbang antara waktu menonton dengan membaca,
apalagi sekarang ini pada kenyataannya durasi menonton televisi itu lebih
banyak sehingga budaya membaca benar-benar sudah berkurang. Oleh karena itu
budaya membaca harus dikembangkan agar kita tidak lagi disebut sebagai
masyarakat visual, dan menjadi anak-anak bangsa yang cerdas.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar